lagu


korea


Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMK Negeri 1 Tanjung Agung

A.  Peranan TIK dalam Dunia Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting, antara lain yaitu:
1.    Sebagai Media Pembelajaran dan Bahan Ajar
a.       Media Audiovisual
Penyebutan audio-visual sebenarnya mengacu pada indra yang menjadi sasaran media tersebut. Media audio visual mengandalkan pendengaran dan pendengaran dari khalayak ramai (penonton). Produk audio visual dapat menjadi media dokumentasi  dan dapat juga menjadi media komunikasi. Sebagai media dokumentasi tujuan utama adalah mendapatkan fakta dari suatu pristiwa. Sedangkan sebagai media komunikasi, sebuah produk audio visual melibatkan lebih banyak elemen media dan lebih membutuhkan perencanaan agar dapat mengkomunikasikan sesuatu, film, cerita, iklan. Media pembelajaran adalah contoh media audio visual yang lebih menonjolkan fungsi komunikasi. Karna melibatkan banyak elemen media, maka produk audio-visual yang diperlukan sebagai media komunkasi kini sering disebut sebagai multimedia.

b.      Media Berbasis Komputer
Aplikasi komputer dalam bidang pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara individual (individual learning). Pemakai komputer atau user dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi. Perkembangan teknologi komputer jaringan (computer network/Internert) saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer. Beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah negara yang telah maju memanfaatkan medium ini sebagai sarana interaksi. Pemanfaatan ini didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik (feedback) yang segera kepada pemakainya. Contoh penggunaan internet ini adalah digunakan oleh Universitas terbuka dalam penyelenggaraan Universitas Terbuka Jarak Jauh disamping mahasiswa mendapat modul untuk proses belajar mengajar dia juga dapat mengakses informasi melalui internet. Kuliah lewat Internet oleh IBUteledukasi.com. Universitas virtual IBUteledukasi ini didirikan oleh Adi sasono, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) bekerjasama dengan Universitas Tun Abdul Razak (Unitar) Malaysia yang sudah lebih dulu menyelenggarakan perkuliahan online.

2.    Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik Bagi Siswa
Motivasi ekstrinstik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi   karena adanya  perangsang. Motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah, dan sekaligus sebagai penggerak perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Guru merupakan faktor yang penting untuk mengusahakan terlaksananya fungsi-fungsi tersebut dengan cara memenuhi kebutuhan siswa.Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan dan rasa aman, kebutuhan untuk diterima dan dicintai, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan untuk merealisasikan diri. Adapun fungsi dari motivasi dalam pembelajaran diantaranya :
1.      Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
2.      Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3.      Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
B.  Hasil Observasi
Di SMK Negeri 1 Tanjung Agung sudah terdapat sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang efektivitas pembelajaran dan untuk meningkatkan mutu pendidikan tersebut. Salah satunya yaitu adanya LAB. Komputer yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Hal tersebut merupakan wujud nyata dari penerapan Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat. Pada Kurikulum KTSP, sekolah/satuan pendidikan diberikan kebebasan untuk mengembangkan kurikulum tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi satuan pendidikan masing-masing.
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam dunia pendidikan merupakan sebuah inovasi yang cukup efektif untuk meningkatkan mutu pendidikan. Sudah terbukti bahwa pembelajaran menggunakan teknologi informasi dan komunikasi lebih efektif daripada sistem pembelajaran konvensional. Maka dari itu dunia pendidikan sekarang ini sudah menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kegiatan pembelajarannya karena hal tersebut dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

C.  Kesimpulan/Penutup
Walaupun saat ini segala sesuatu telah tergantikan oleh keberadaan teknologi, namun keberadaan guru tetap menjadi faktor utama dalam menentukan hasil yang telah ditetapkan. Teknologi hanyalah sebagai pelengkap dalam proses pembelajaran atau dengan kata lain teknologi adalah media pembelajaran atau alat bantu yang fungsinya yaitu untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan.
       Dunia pendidikan saat ini tidak bisa lepas dari peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi, hal tersebut karena penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan/sekolah untuk mengembangkan kerangka kurikulum yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat.
DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudijono.(2009).Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta.


MAKALAH PERTUMBUHAN FISIK

A. Pengertian Pertumbuhan Fisik 
Pertumbuhan fisik remaja merupakan pertumbuhan yang paling pesat. Remaja tidak hanya tumbuh dari segi ukuran (semakin tinggi atau semakin besar), tetapi juga mengalami  kemajuan secara fungsional, terutama organ seksual atau “pubertas”. hal ini ditandai dengan  datangnya menstruasi pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki. Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinyu dan berlangsung dalam periode tertentu. Perubahan ini berkisar hanya pada aspekaspek fisik individu. Pertumbuhan itu meliputi perubahan yang bersifat internal maupun  eksternal. Pertumbuhan internal meliputi perubahan ukuran alat pencernaan makanan, bertambahnya ukuran besar dan berat jantung dan paru-paru, bertambah sempurna sistem  kelenjar kelamin, dan berbagai jaringan tubuh. Adapun perubahan eksternal meliputi bertambahnya tinggi badan, bertambahnya lingkar tubuh, perbandingan ukuran panjang dan lebar tubuh, ukuran besarnya organ seks, dan munculnya atau tumbuhnya tanda-tanda kelamin  sekunder. Sebenarnya tanpa ada tambahan kata “fisik” pun itu tidak menjadi persoalan, karena  istilah “pertumbuhan” saja, sudah bermakna perubahan pada aspek-aspek fisiologis. Jadi, dapat  dikatakan bahwa pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan  merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan- perubahan ini meliputi:  perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri kelamin kedua (sekunder).

B. Pertumbuhan Fisik Remaja 
1) Karakteristik Pertumbuhan Fisik 
Pesatnya pertumbuhan fisik pada masa remaja seringkali menimbulkan kejutan pada diri  remaja. Pakaian yang dimilikinya seringkali menjadi cepat tidak muat dan harus membeli lagi.  Terkadang  remaja dikejutkan dengan perasaan bahwa tangan dan kakinya terlalu panjang  sehingga tidak seimbang dengan besar tubuhnya. Pada remaja putri ada perasaan seolah bahwa tanpa dibayangkan sebelumnya kini buah dadanya membesar. Oleh karena itu, seringkali gerakgerik remaja menjadi canggung dan tidak bebas. Pada remaja pria, pertumbuhan lekum menyebabkan suara remaja menjadi parau atau  membesar untuk beberapa waktu. Pertumbuhan kelenjar yang mencapai kematangan mulai  berproduksi menghasilkan hormon. Akibatnya, remaja mulai merasa tertarik kepada lawan  jenisnya. Ketertarikannya yang disebabkan oleh berkembangnya hormon menyebabkan remaja  pria mengalami mimpi basah. Pada remaja putri, perkembangan hormon menyebabkan mereka  mulai mengalami menstruasi yang seringkali pada pertama kali mengalaminya, menimbulkan kegelisahan.
2) Perubahan Fisik
Datangnya masa remaja, ditandai oleh adanya perubahan-perubahan fisik. Hurlock  (1992) menyatakan bahwa perubahan fisik tersebut, terutama dalam hal perubahan yang  menyangkut ukuran tubuh, perubahan proposisi tubuh, perkembangan ciri-ciri seks primer, dan  perkembangan ciri-ciri seks sekunder. Pertumbuhan yang terjadi pada fisik remaja dapat terjadi melalui perubahan-perubahan, baik internal maupun eksternal.
2.1. Perubahan Internal 
Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari luar.  Perubahan ini nantinya sangat mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan tersebut adalah:
a. Sistem Pencernaan 
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah  panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan  kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
b. Sistem Peredaran Darah Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia tujuh belas atau delapan belas, beratnya dua belas kali lebih berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.
c. Sistem Pernafasan 
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas tahun; anak laki-laki mencapat tingkat kematangan baru beberapa tahun kemudian, satu atau dua tahun setelah usia anak perempuan.
d. Sistem Endoktrin 
Kegiatan kelenjar kelamin yang meningkat pada masa remaja menyebabkan ketidakseimbangan sementara dari seluruh sistem kelamin pada masa awal remaja. Kelenjarkelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran yang matang sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.
e. Jaringan Tubuh 
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas tahun. Jaringan selain tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran yang matang.
2.2. Perubahan Eksternal 
Perubahan dalam tubuh seorang remaja yang mengalami datangnya masa remaja ini terjadi sangat pesat. Perubahan yang terjadi, dapat dilihat pada fisik luar anak. Perubahan tersebut ialah:
a. Tinggi Badan 
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia antara tujuh belas dan delapan belas tahun, rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya. Perubahan tinggi badan  remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi dari pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Anak yang  tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya terhambat.
b. Berat Badan 
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi badan, perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian- bagian tubuh yang hanya mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung lemak. Ketidakseimbangan perubahan tinggi badan dengan berat badan menimbulkan ketidakidealan badan anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka bentuk tubuh anak menjadi jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadi gemuk gilik/gembrot (gemuk pendek).
c. Proporsi Tubuh 
Berbagai anggota tubuh lambat laun, mencapai perbandingan tubuh yang baik. Ciri tubuh yang kurang proposional pada masa remaja tidak sama untuk seluruh tubuh, ada pula bagian tubuh yang semakin proposional. Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan keanekaragaman perubahan proposisi tubuh, yaitu endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot (padded). Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik sedikit lemak banyak otot (muscular). 
d. Organ Seks/Ciri Seks Primer 
Baik laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian (dewasa).
e. Ciri-ciri Seks Sekunder 
Ciri-ciri seks sekunder yang utama, perkembangannya matang pada masa akhir masa remaja. Ciri sekunder tersebut antara lain ditandai dengan tumbunya kumis dan jakun pada lakilaki sedangkan pada wanita ditanda dengan membesarnya payudara.
3) Kondisi – Kondisi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja Pertumbuhan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik berdampak baik pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya. Adapun kondisikondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :
3.1 Pengaruh Keluarga 
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan panjang. Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa dari orang tuanya.
3.2 Pengaruh Gizi
Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan gizi cukup. Lingkungan juga  dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan di masa remaja.
3.3 Gangguan Emosional 
Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitari (otak). Bila terjadi hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya. 
3.4 Jenis Kelamin 
Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan, kecuali pada usia 12 – 15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya dari pada laki-laki .
3.5 Status Sosial Ekonomi Umumnya anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih kecil dari pada anak yang berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah.
3.6 Kesehatan 
Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja yang berbadan sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat atau besar dibanding yang sering sakit.
3.7 Kecerdasan
Pada umumnya, anak yang kecerdasannya lebih tinggi atau berprestasi di sekolah biasanya lebih gemuk dan berat daripada anak yang kecerdasannya rendah. 
3.8 Pengaruh Bentuk Tubuh 
Perubahan psikologis muncul antara lain disebabkan oleh perubahan-perubahan fisik. Diantara perubahan fisik yang sangat berpengaruh adalah; pertumbuhan tubuh (badan makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada perempuan dan "mimpi pertama" pada anak laki-laki ), dan tanda-tanda kelamin kedua yang tumbuh.

C. Pengaruh Pertumbuhan Fisik Terhadap Tingkah Laku 
Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan perubahan perilaku dan sikap. Keadaan ini seringkali menjadi sedikit parah karena sikap orang-orang yang berbeda di sekelilingnya dan sikapnya sendiri dalam menanggapi perubahan fisik itu. Konsisten dengan konsep dasar bahwa  individu merupakan satu kesatuan psikofisik yang tidak dapat dipisah-pisahkan, maka pertumbuhan fisik mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku. Dalam masa remaja, perubahan yang terjadi sangat mencolok dan jelas sehingga dapat mengganggu keseimbangan yang sebelumnya sudah terbentuk. Perilaku mereka  mendadak menjadi sulit diduga dan seringkali agak melawan norma sosial yang berlaku.  Seberapa jauh perubahan pada masa remaja akan mempengaruhi perilaku sebagian besar tergantung pada kemampuan dan kemauan anak remaja untuk mengungkapkan keprihatinan dan kecemasannya kepada orang lain sehingga dengan begitu ia dapat memperoleh pandangan baru dan yang lebih baik. Dunbar dalam Hurlock (1992) menjelaskan, reaksi efektif terhadap perubahan utama ditentukan oleh kemampuan untuk berkomunikasi. Karena berkomunikasi merupakan cara untuk mengatasi kecemasan yang selalu disertai tekanan. 
Perubahan pada masa remaja sering mempengaruhi sikap dan perilakunya.
Hurlock (1992) mengemukakan perubahan yang terjadi, yaitu:
1. Ingin menyendiri
2. Bosan
3. Inkoordinasi
4. Antagonis Sosial
5. Emosi yang meninggi
6. Hilangnya Kepercayaan Diri
7. Terlalu sederhana

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja 
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik individu, yaitu: 
1. Faktor Internal 
a. Sifat Jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya 
Anak cendrung dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya jika ayah dan ibunya atau kakeknya bertubuh tinggi dan panjang, begitupun sebaliknya. 
b. Kematangan 
Pertumbuhan fisik seolah-olah seperti sudah direncanakan oleh faktor kematangan. Meskipun anak itu diberi makanan yang bergizi, tetapi kalau saat kematangan belum sampai, pertumbuhan itu tetap seperti tertangguhkan. 
2. Faktor Eksternal 
a. Kesehatan 
Anak yang sering sakit-sakitan pertumbuhan fisiknya akan terhambat, sebaliknya anak yang sehat akan lebih bagus pertumbuhannya. 
b. Makanan Anak yang kurang gizi pertumbuhannya akan terhambat, sebaliknya yang cukup gizi pertumbuhannya akan lancar. 
c. Stimulasi lingkungan 
Individu yang tubuhnya sering dilatih untuk meningkatkan percepatan pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah mendapat latihan. Adapun sebenarnya mengenai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik ini sudah dijelaskan di muka, pada bagian kondisi remaja yang mempengaruhi pertumbuhan fisik tersebut. 

E. Perbedaan Individu dalam Pertumbuhan Fisik 
Secara umum, terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik yang sangat pesat dalam masa remaja awal ( 12/13  – 17/18 tahun ). Menurut Dr. Zakiah Daradjat, bahwa di antara hal yang kurang menyenangkan remaja, adalah adanya beberapa bagian tubuh yang cepat pertumbuhannya, sehingga mendahului bagian yang lain seperti kaki, tangan dan hidung yang mengakibatkan cemasnya remaja melihat wajah dan tubuhnya yang kurang bagus. Hal lain yang dikhawatirkan adalah bentuk badan yang terlalu gemuk, kurus, pendek, tinggi (jangkung). Wajah yang kurang tampan atau cantik, ada jerawatnya dan sebagainya. Faktor-faktor internal dan eksternal yang semuanya ikut mempengaruhi pertumbuhan individu mudah dimengerti bahwa pertumbuhan fisik itu akan sangat bervariasi. Perbedaan faktor keturunan, kondisi kesehatan, gizi makanan, dan stimulasi lingkungan menyebabkan perbedaan pertumbuhan fisik individu. Anak yang selalu sehat dengan makanan yang mengandung gizi akan menunjukkan pertumbuhan fisik yang lebih cepat daripada anak yang sering sakit-sakitan. Pertumbuhan fisik juga menunjukkan perbedaan yang mencolok antara remaja putri dan remaja putra. Pada umumnya, remaja putri lebih cepat pertumbuhan fisiknya daripada remaja putra. Namun demikian, pada suatu periode tertentu anak laki-laki menyusul dengan kecepatan melebihi anak perempuan. Ini tidak berarti bahwa semua anaak laki-laki pasti lebih tinggi dan besar dari anak perempuan. Sebab, ada juga anak perempuan yang tinggi besar, dan ada juga anak laki-laki yang pendek dan kecil. 

F. Upaya Membantu Pertumbuhan Fisik Remaja dan Implikasinya bagi Pendidikan 
Dalam batas-batas tertentu, proses pembelajaran dapat diselenggarakan sedemikian rupa sehingga dapat membantu percepatan pertumbuhan fisik subjek didik. Dalam proses pembelajaran itu dapat diupayakan berbagai stimulus secara sistematis, antara lain: 
1. Menjaga kesehatan badan. 
hidup sehat, bersih, dan olah raga secara teratur akan dapat membantu menjaga kesehatan pertumbuhan tubuh. Namun, bila ternyata masih juga terkena penyakit, haruslah segara diupayakan agar lekas sembuh. Sebab kesehatan sangat berpengaruh terhadap 
pertumbuhan fisik. 
2. Memberi makanan yang baik. 
Makanan yang baik ialah makanan yang banyak mengandung gizi, segar, sehat, dan tidak tercemar oleh kotoran atau penyakit. Baik  buruknya makanan akan  menentukan pula pertumbuhan anak. 
Implikasinya bagi pendidikan adalah perlunya memperhatikan faktor berikut: 
a. Menyediakan sarana dan prasarana. Faktor sarana dan prasarana ini jangan  sampai menimbulkan gangguan kesehatan pada anak. Misalnya ruangan kelas, tempat duduk dan meja, dan sebagainya. 
b. Waktu istirahat. Untuk menghilangkan rasa lelah dan mengumpulkan tenaga  baru, istirahat yang cukup sangat diperlukan. 
c. Diadakannya jam olah raga bagi siswa. Pelajaran olah raga sangat penting bagi pertumbuhan fisik anak karena dengan olah raga yang dijadwalkan secara teratur oleh sekolah berarti pertumbuhan fisik anak akan memperoleh stimulasi secara teratur pula. Permasalahan dalam pertumbuhan fisik sering disebabkan karena perasaan dan pikiran mengenai fisiknya. Remaja banyak perhatian terhadap kelompok, perilaku remaja akan banyak dipengaruhi oleh perilaku kelompok. Pengembangan program kelompok remaja ke arah yang positif oleh sekolah dan para tokoh masyarakat merupakan upaya membantu para remaja dalam perubahan fisik mereka. Kegiatan bernilai posotif seperti olah raga, pramuka, dan seni dapat memupuk pertumbuhan fisik remaja, sedangkan yang bernilai negatif seperti ngebut, begadang, miras, dan semacamnya yang mengganggu kesehatannya. Maka untuk itu, misalnya pembentukan kelompok belajar atas bimbingan guru dan atau orang tua merupakan kegiatan yang membentuk mereka untuk belajar teratur dan bertanggungjawab. Di samping upaya yang telah dikemukakan di atas, baik guru maupun orang tua perlu membantu remaja agar memahami keadaan fisik dan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya serta masalah berkaitan dengan perubahan tersebut. Penjelasan atau informasi yang diberikan pada remaja dapat meliputi berbagai hal, yaitu berkaitan dengan kesehatan, penataan diri, konsep tentang daya tarik, dan lain-lain. 

KESIMPULAN 
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik remaja tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin utama dan kedua. Baik laki-laki maupun perempuan, perubahan fisik mengikuti urutan-urutan tertentu. Kondisi yang mempengaruhi perkembangan remaja adalah; pengaruh keluarga, pengaruh gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, kesehatan, dan pengaruh bentuk tubuh. Disamping itu pengaruh lingkungan juga mempengaruhi perkembangan fisik remaja. Seberapa jauh perubahan pada masa remaja akan mempengaruhi perilaku sebagaian besar tergantung pada kemampuan dan kemauan anak remaja untuk mengungkapkan keprihatinan dan kecemasannya kepada orang lain sehingga dengan begitu ia dapat memperoleh pandangan baru dan yang lebih baik. 
Perubahan pada masa remaja sering mempengaruhi sikap dan perilakunya. Hurlock (1992) mengemukakan perubahan yang terjadi, yaitu: ingin menyendiri, bosan, inkoordinasi, antagonis sosial, emosi yang meninggi, hilangnya kepercayaan diri, dan terlalu sederhana. Sejumlah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik individu, yaitu, faktor internal (sifat jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya dan kematangan) dan faktor eksternal (kesehatan, makanan, dan stimulasi lingkungan). Faktor-faktor internal dan eksternal yang semuanya ikut mempengaruhi pertumbuhan individu mudah dimengerti bahwa pertumbuhan fisik itu akan sangat bervariasi. Perbedaan faktor keturunan, kondisi kesehatan, gizi makanan, dan stimulasi lingkungan menyebabkan perbedaan pertumbuhan fisik individu Implikasinya bagi pendidikan adalah perlunya menyediakan sarana dan prasarana, waktu istirahat, dan diadakannya jam olah raga bagi siswa. Upaya untuk pertumbuhan remaja meliputi; memberi makanan yang baik dan menjaga kesehatan badan. Kegiatan bernilai posotif seperti olah raga, pramuka, dan seni dapat memupuk pertumbuhan fisik remaja, serta pembentukan kelompok belajar. Di samping upaya yang telah dikemukakan, baik guru maupun orang tua perlu membantu remaja agar memahami keadaan fisik dan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya serta masalah berkaitan dengan perubahan tersebut. 

DAFTAR PUSTAKA 
Ali, Mohammad dan Muhammad Asrori. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta
Didik. Jakarta: P.T. Bumi Aksara, 2006.
Asrori, Muhammad. Psikologi Pembelajaran. Bandung: C.V. Wacana Prima, 2009.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Dikti HEDS-JICA.Per kem bangan
Peserta Didik. Jakarta: Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta
Didik, 2007.
Sunarto dan Hartono, B. Agung. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2006

-Agha


PERTUMBUHAN FISIK


A. Pengertian Pertumbuhan Fisik 
Pertumbuhan fisik remaja merupakan pertumbuhan yang paling pesat. Remaja tidak hanya tumbuh dari segi ukuran (semakin tinggi atau semakin besar), tetapi juga mengalami  kemajuan secara fungsional, terutama organ seksual atau “pubertas”. hal ini ditandai dengan  datangnya menstruasi pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki. Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan fisiologis yang bersifat progresif dan kontinyu dan berlangsung dalam periode tertentu. Perubahan ini berkisar hanya pada aspekaspek fisik individu. Pertumbuhan itu meliputi perubahan yang bersifat internal maupun  eksternal. Pertumbuhan internal meliputi perubahan ukuran alat pencernaan makanan, bertambahnya ukuran besar dan berat jantung dan paru-paru, bertambah sempurna sistem  kelenjar kelamin, dan berbagai jaringan tubuh. Adapun perubahan eksternal meliputi bertambahnya tinggi badan, bertambahnya lingkar tubuh, perbandingan ukuran panjang dan lebar tubuh, ukuran besarnya organ seks, dan munculnya atau tumbuhnya tanda-tanda kelamin  sekunder. Sebenarnya tanpa ada tambahan kata “fisik” pun itu tidak menjadi persoalan, karena  istilah “pertumbuhan” saja, sudah bermakna perubahan pada aspek-aspek fisiologis. Jadi, dapat  dikatakan bahwa pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan  merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan- perubahan ini meliputi:  perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri kelamin kedua (sekunder).

B. Pertumbuhan Fisik Remaja 
1) Karakteristik Pertumbuhan Fisik 
Pesatnya pertumbuhan fisik pada masa remaja seringkali menimbulkan kejutan pada diri  remaja. Pakaian yang dimilikinya seringkali menjadi cepat tidak muat dan harus membeli lagi.  Terkadang  remaja dikejutkan dengan perasaan bahwa tangan dan kakinya terlalu panjang  sehingga tidak seimbang dengan besar tubuhnya. Pada remaja putri ada perasaan seolah bahwa tanpa dibayangkan sebelumnya kini buah dadanya membesar. Oleh karena itu, seringkali gerakgerik remaja menjadi canggung dan tidak bebas. Pada remaja pria, pertumbuhan lekum menyebabkan suara remaja menjadi parau atau  membesar untuk beberapa waktu. Pertumbuhan kelenjar yang mencapai kematangan mulai  berproduksi menghasilkan hormon. Akibatnya, remaja mulai merasa tertarik kepada lawan  jenisnya. Ketertarikannya yang disebabkan oleh berkembangnya hormon menyebabkan remaja  pria mengalami mimpi basah. Pada remaja putri, perkembangan hormon menyebabkan mereka  mulai mengalami menstruasi yang seringkali pada pertama kali mengalaminya, menimbulkan kegelisahan.
2) Perubahan Fisik
Datangnya masa remaja, ditandai oleh adanya perubahan-perubahan fisik. Hurlock  (1992) menyatakan bahwa perubahan fisik tersebut, terutama dalam hal perubahan yang  menyangkut ukuran tubuh, perubahan proposisi tubuh, perkembangan ciri-ciri seks primer, dan  perkembangan ciri-ciri seks sekunder. Pertumbuhan yang terjadi pada fisik remaja dapat terjadi melalui perubahan-perubahan, baik internal maupun eksternal.
2.1. Perubahan Internal 
Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari luar.  Perubahan ini nantinya sangat mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan tersebut adalah:
a. Sistem Pencernaan 
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah  panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan  kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.
b. Sistem Peredaran Darah Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia tujuh belas atau delapan belas, beratnya dua belas kali lebih berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.
c. Sistem Pernafasan 
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas tahun; anak laki-laki mencapat tingkat kematangan baru beberapa tahun kemudian, satu atau dua tahun setelah usia anak perempuan.
d. Sistem Endoktrin 
Kegiatan kelenjar kelamin yang meningkat pada masa remaja menyebabkan ketidakseimbangan sementara dari seluruh sistem kelamin pada masa awal remaja. Kelenjarkelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran yang matang sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.
e. Jaringan Tubuh 
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas tahun. Jaringan selain tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran yang matang.
2.2. Perubahan Eksternal 
Perubahan dalam tubuh seorang remaja yang mengalami datangnya masa remaja ini terjadi sangat pesat. Perubahan yang terjadi, dapat dilihat pada fisik luar anak. Perubahan tersebut ialah:
a. Tinggi Badan 
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia antara tujuh belas dan delapan belas tahun, rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya. Perubahan tinggi badan  remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi dari pada anak yang tidak mendapatkan imunisasi. Anak yang  tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga pertumbuhannya terhambat.
b. Berat Badan 
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi badan, perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian- bagian tubuh yang hanya mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung lemak. Ketidakseimbangan perubahan tinggi badan dengan berat badan menimbulkan ketidakidealan badan anak, jika perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka bentuk tubuh anak menjadi jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat badan lebih cepat dari perubahan tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadi gemuk gilik/gembrot (gemuk pendek).
c. Proporsi Tubuh 
Berbagai anggota tubuh lambat laun, mencapai perbandingan tubuh yang baik. Ciri tubuh yang kurang proposional pada masa remaja tidak sama untuk seluruh tubuh, ada pula bagian tubuh yang semakin proposional. Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan keanekaragaman perubahan proposisi tubuh, yaitu endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot (padded). Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik sedikit lemak banyak otot (muscular). 
d. Organ Seks/Ciri Seks Primer 
Baik laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian (dewasa).
e. Ciri-ciri Seks Sekunder 
Ciri-ciri seks sekunder yang utama, perkembangannya matang pada masa akhir masa remaja. Ciri sekunder tersebut antara lain ditandai dengan tumbunya kumis dan jakun pada lakilaki sedangkan pada wanita ditanda dengan membesarnya payudara.
3) Kondisi – Kondisi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja Pertumbuhan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi yang baik berdampak baik pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula sebaliknya. Adapun kondisikondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :
3.1 Pengaruh Keluarga 
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan panjang. Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa dari orang tuanya.
3.2 Pengaruh Gizi
Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan gizi cukup. Lingkungan juga  dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan di masa remaja.
3.3 Gangguan Emosional 
Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar pituitari (otak). Bila terjadi hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya. 
3.4 Jenis Kelamin 
Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan, kecuali pada usia 12 – 15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya dari pada laki-laki .
3.5 Status Sosial Ekonomi Umumnya anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderung lebih kecil dari pada anak yang berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi rendah.
3.6 Kesehatan 
Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja yang berbadan sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat atau besar dibanding yang sering sakit.
3.7 Kecerdasan
Pada umumnya, anak yang kecerdasannya lebih tinggi atau berprestasi di sekolah biasanya lebih gemuk dan berat daripada anak yang kecerdasannya rendah. 
3.8 Pengaruh Bentuk Tubuh 
Perubahan psikologis muncul antara lain disebabkan oleh perubahan-perubahan fisik. Diantara perubahan fisik yang sangat berpengaruh adalah; pertumbuhan tubuh (badan makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada perempuan dan "mimpi pertama" pada anak laki-laki ), dan tanda-tanda kelamin kedua yang tumbuh.

C. Pengaruh Pertumbuhan Fisik Terhadap Tingkah Laku 
Perubahan fisik hampir selalu dibarengi dengan perubahan perilaku dan sikap. Keadaan ini seringkali menjadi sedikit parah karena sikap orang-orang yang berbeda di sekelilingnya dan sikapnya sendiri dalam menanggapi perubahan fisik itu. Konsisten dengan konsep dasar bahwa  individu merupakan satu kesatuan psikofisik yang tidak dapat dipisah-pisahkan, maka pertumbuhan fisik mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku. Dalam masa remaja, perubahan yang terjadi sangat mencolok dan jelas sehingga dapat mengganggu keseimbangan yang sebelumnya sudah terbentuk. Perilaku mereka  mendadak menjadi sulit diduga dan seringkali agak melawan norma sosial yang berlaku.  Seberapa jauh perubahan pada masa remaja akan mempengaruhi perilaku sebagian besar tergantung pada kemampuan dan kemauan anak remaja untuk mengungkapkan keprihatinan dan kecemasannya kepada orang lain sehingga dengan begitu ia dapat memperoleh pandangan baru dan yang lebih baik. Dunbar dalam Hurlock (1992) menjelaskan, reaksi efektif terhadap perubahan utama ditentukan oleh kemampuan untuk berkomunikasi. Karena berkomunikasi merupakan cara untuk mengatasi kecemasan yang selalu disertai tekanan. 
Perubahan pada masa remaja sering mempengaruhi sikap dan perilakunya.
Hurlock (1992) mengemukakan perubahan yang terjadi, yaitu:
1. Ingin menyendiri
2. Bosan
3. Inkoordinasi
4. Antagonis Sosial
5. Emosi yang meninggi
6. Hilangnya Kepercayaan Diri
7. Terlalu sederhana

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja 
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik individu, yaitu: 
1. Faktor Internal 
a. Sifat Jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya 
Anak cendrung dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya jika ayah dan ibunya atau kakeknya bertubuh tinggi dan panjang, begitupun sebaliknya. 
b. Kematangan 
Pertumbuhan fisik seolah-olah seperti sudah direncanakan oleh faktor kematangan. Meskipun anak itu diberi makanan yang bergizi, tetapi kalau saat kematangan belum sampai, pertumbuhan itu tetap seperti tertangguhkan. 
2. Faktor Eksternal 
a. Kesehatan 
Anak yang sering sakit-sakitan pertumbuhan fisiknya akan terhambat, sebaliknya anak yang sehat akan lebih bagus pertumbuhannya. 
b. Makanan Anak yang kurang gizi pertumbuhannya akan terhambat, sebaliknya yang cukup gizi pertumbuhannya akan lancar. 
c. Stimulasi lingkungan 
Individu yang tubuhnya sering dilatih untuk meningkatkan percepatan pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah mendapat latihan. Adapun sebenarnya mengenai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik ini sudah dijelaskan di muka, pada bagian kondisi remaja yang mempengaruhi pertumbuhan fisik tersebut. 

E. Perbedaan Individu dalam Pertumbuhan Fisik 
Secara umum, terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik yang sangat pesat dalam masa remaja awal ( 12/13  – 17/18 tahun ). Menurut Dr. Zakiah Daradjat, bahwa di antara hal yang kurang menyenangkan remaja, adalah adanya beberapa bagian tubuh yang cepat pertumbuhannya, sehingga mendahului bagian yang lain seperti kaki, tangan dan hidung yang mengakibatkan cemasnya remaja melihat wajah dan tubuhnya yang kurang bagus. Hal lain yang dikhawatirkan adalah bentuk badan yang terlalu gemuk, kurus, pendek, tinggi (jangkung). Wajah yang kurang tampan atau cantik, ada jerawatnya dan sebagainya. Faktor-faktor internal dan eksternal yang semuanya ikut mempengaruhi pertumbuhan individu mudah dimengerti bahwa pertumbuhan fisik itu akan sangat bervariasi. Perbedaan faktor keturunan, kondisi kesehatan, gizi makanan, dan stimulasi lingkungan menyebabkan perbedaan pertumbuhan fisik individu. Anak yang selalu sehat dengan makanan yang mengandung gizi akan menunjukkan pertumbuhan fisik yang lebih cepat daripada anak yang sering sakit-sakitan. Pertumbuhan fisik juga menunjukkan perbedaan yang mencolok antara remaja putri dan remaja putra. Pada umumnya, remaja putri lebih cepat pertumbuhan fisiknya daripada remaja putra. Namun demikian, pada suatu periode tertentu anak laki-laki menyusul dengan kecepatan melebihi anak perempuan. Ini tidak berarti bahwa semua anaak laki-laki pasti lebih tinggi dan besar dari anak perempuan. Sebab, ada juga anak perempuan yang tinggi besar, dan ada juga anak laki-laki yang pendek dan kecil. 

F. Upaya Membantu Pertumbuhan Fisik Remaja dan Implikasinya bagi Pendidikan 
Dalam batas-batas tertentu, proses pembelajaran dapat diselenggarakan sedemikian rupa sehingga dapat membantu percepatan pertumbuhan fisik subjek didik. Dalam proses pembelajaran itu dapat diupayakan berbagai stimulus secara sistematis, antara lain: 
1. Menjaga kesehatan badan. 
hidup sehat, bersih, dan olah raga secara teratur akan dapat membantu menjaga kesehatan pertumbuhan tubuh. Namun, bila ternyata masih juga terkena penyakit, haruslah segara diupayakan agar lekas sembuh. Sebab kesehatan sangat berpengaruh terhadap 
pertumbuhan fisik. 
2. Memberi makanan yang baik. 
Makanan yang baik ialah makanan yang banyak mengandung gizi, segar, sehat, dan tidak tercemar oleh kotoran atau penyakit. Baik  buruknya makanan akan  menentukan pula pertumbuhan anak. 
Implikasinya bagi pendidikan adalah perlunya memperhatikan faktor berikut: 
a. Menyediakan sarana dan prasarana. Faktor sarana dan prasarana ini jangan  sampai menimbulkan gangguan kesehatan pada anak. Misalnya ruangan kelas, tempat duduk dan meja, dan sebagainya. 
b. Waktu istirahat. Untuk menghilangkan rasa lelah dan mengumpulkan tenaga  baru, istirahat yang cukup sangat diperlukan. 
c. Diadakannya jam olah raga bagi siswa. Pelajaran olah raga sangat penting bagi pertumbuhan fisik anak karena dengan olah raga yang dijadwalkan secara teratur oleh sekolah berarti pertumbuhan fisik anak akan memperoleh stimulasi secara teratur pula. Permasalahan dalam pertumbuhan fisik sering disebabkan karena perasaan dan pikiran mengenai fisiknya. Remaja banyak perhatian terhadap kelompok, perilaku remaja akan banyak dipengaruhi oleh perilaku kelompok. Pengembangan program kelompok remaja ke arah yang positif oleh sekolah dan para tokoh masyarakat merupakan upaya membantu para remaja dalam perubahan fisik mereka. Kegiatan bernilai posotif seperti olah raga, pramuka, dan seni dapat memupuk pertumbuhan fisik remaja, sedangkan yang bernilai negatif seperti ngebut, begadang, miras, dan semacamnya yang mengganggu kesehatannya. Maka untuk itu, misalnya pembentukan kelompok belajar atas bimbingan guru dan atau orang tua merupakan kegiatan yang membentuk mereka untuk belajar teratur dan bertanggungjawab. Di samping upaya yang telah dikemukakan di atas, baik guru maupun orang tua perlu membantu remaja agar memahami keadaan fisik dan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya serta masalah berkaitan dengan perubahan tersebut. Penjelasan atau informasi yang diberikan pada remaja dapat meliputi berbagai hal, yaitu berkaitan dengan kesehatan, penataan diri, konsep tentang daya tarik, dan lain-lain. 

KESIMPULAN 
Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik remaja tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya proporsi tubuh, melainkan juga meliputi perubahan ciri-ciri yang terdapat pada kelamin utama dan kedua. Baik laki-laki maupun perempuan, perubahan fisik mengikuti urutan-urutan tertentu. Kondisi yang mempengaruhi perkembangan remaja adalah; pengaruh keluarga, pengaruh gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial ekonomi, kesehatan, dan pengaruh bentuk tubuh. Disamping itu pengaruh lingkungan juga mempengaruhi perkembangan fisik remaja. Seberapa jauh perubahan pada masa remaja akan mempengaruhi perilaku sebagaian besar tergantung pada kemampuan dan kemauan anak remaja untuk mengungkapkan keprihatinan dan kecemasannya kepada orang lain sehingga dengan begitu ia dapat memperoleh pandangan baru dan yang lebih baik. 
Perubahan pada masa remaja sering mempengaruhi sikap dan perilakunya. Hurlock (1992) mengemukakan perubahan yang terjadi, yaitu: ingin menyendiri, bosan, inkoordinasi, antagonis sosial, emosi yang meninggi, hilangnya kepercayaan diri, dan terlalu sederhana. Sejumlah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik individu, yaitu, faktor internal (sifat jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya dan kematangan) dan faktor eksternal (kesehatan, makanan, dan stimulasi lingkungan). Faktor-faktor internal dan eksternal yang semuanya ikut mempengaruhi pertumbuhan individu mudah dimengerti bahwa pertumbuhan fisik itu akan sangat bervariasi. Perbedaan faktor keturunan, kondisi kesehatan, gizi makanan, dan stimulasi lingkungan menyebabkan perbedaan pertumbuhan fisik individu Implikasinya bagi pendidikan adalah perlunya menyediakan sarana dan prasarana, waktu istirahat, dan diadakannya jam olah raga bagi siswa. Upaya untuk pertumbuhan remaja meliputi; memberi makanan yang baik dan menjaga kesehatan badan. Kegiatan bernilai posotif seperti olah raga, pramuka, dan seni dapat memupuk pertumbuhan fisik remaja, serta pembentukan kelompok belajar. Di samping upaya yang telah dikemukakan, baik guru maupun orang tua perlu membantu remaja agar memahami keadaan fisik dan perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya serta masalah berkaitan dengan perubahan tersebut. 

DAFTAR PUSTAKA 
Ali, Mohammad dan Muhammad Asrori. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta
Didik. Jakarta: P.T. Bumi Aksara, 2006.
Asrori, Muhammad. Psikologi Pembelajaran. Bandung: C.V. Wacana Prima, 2009.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Dikti HEDS-JICA.Per kem bangan
Peserta Didik. Jakarta: Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta
Didik, 2007.
Sunarto dan Hartono, B. Agung. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2006

-Agha


Trik & Tips Membuat BAND INDIE Yang Cepat SUKSES

 
GlestRadio.com - Keberuntungan tidak akan pernah datang tanpa ada usaha". Well, mungkin jargon itu yang harus di camkan oleh band-band indie saat ini, mengingat begitu banyak band indie lahir, dan sadar - tidak sadar lahir juga kompetisi. Lalu kenapa "keberuntungan?", yup, mungkin akan terdengar sepele, tapi itulah yang terjadi di blantika musik saat ini


KLIPING DEMOKRASI

KLIPING DEMOKRASI








DERRY HANI PRATAMA



KELAS: VIII C



DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 3 TANJUNG AGUNG
TAHUN AJARAN 2011/2012

Daftar Isi

Daftar Isi i
Senjakala Demokrasi Sosial 1
Demokrasi Tujuh Puluh Persen 2
Demokrasi Kita Belum “Jadi” ? 3
Empati-Simpati Demokrasi 4
Hantu-Hantu Demokrasi 5
Reradikalisasi Demokrasi 6
Defisit Demokrasi 7
Pemimpin Panutan Atau Pemimpin Demokratis 8
Menuju Pendidikan Demokratis Humanistik 9
Demokrasi Dan Oligarki……………………………………………………………...10



Jenis Kliping : Artikel Sosial Politik
Judul : Senjakala Demokrasi Sosial
Penulis : Yonky Karman
Sumber : Kompas
Tanggal Terbit : 6 April 2006

Ringkasan Isi Kliping :

Kliping artikel ini memaparkan tentang demokrasi di negara kita yang baru menyentuh aspek-aspek formal. demokrasi baru diartikan sebagai unjuk rasa atau unjuk kekuatan dalam bentuk massa. bahkan, konstitusionalisme pun terancam demokrasi kuantitatif, terjebak dalam formalitas demokrasi, wacana publik yang berkembang dangkal dan miskin subtansi. energi berbangsa kita habis untuk hal-hal yang bukan inti persoalan.

Kemudian dalam artikel ini dituliskan bahwa demokrasi mestinya bukan soal kemenangan kelompok, tetapi kesejahteraan bangsa. syaratnya persatuan dan kesatuan bangsa tidak boleh dikorbankan. keindonesiaan yang mejemuk bertahan bukan karena tirani mayoritas atau minoritas. kemajemukan adalah warisan bangsa yang harus dipertahankan.






Jenis Kliping : Artikel Sosial Politik
Judul : Demokrasi Tujuh Puluh Persen
Penulis : M Alfan Alfian
Sumber : Kompas
Tanggal Terbit : Kamis, 18 Juni 2009

Ringkasan Isi Artikel :

artikel ini memaparkan tentang masalah etis penyampaian / pengumuman kepada publik hasil jajak pendapat yang dibiaya kelompok kepentingan atau politik tertentu. kemudian dipaparkan dalam artikel ini bahwa politik kerap tidak terlampau memasalahkan keetisan. apakah politik tersebut bergaya mike tyson atau muhammad ali tak dipentingkan, dalam kondisi tertentu politik dimaknai sekedar urusan kalah menang. artikel ini juga mengutip komentar dari al gore ; the presidency is more than a popularity contest.

dipaparkan juga dalam artikel ini bahwa dukungan di atas 70 persen mengingatkan pada istilah yang populer di akhir orde baru, single majority. tingkat legimitasi yang “super kuat” namun, belum tentu menjadi jaminan pemerintahan pascapilpres akan kokoh sekali. soeharto adalah contohnya. pemilih bukan entitas yang statis, tetapi amat dinamis. dukungan 70 persen di awal belum tentu mampu bertahan hingga akhir masa jabatan. dalam demokrasi check and balances harus tetap jalan. pemerintah pascapilpres harus membuktikan janji-janji secara sungguh-sungguh sehingga berkualitas dan berprestasi.





Jenis kliping : Artikel Sosial Politik
judul Kliping : Demokrasi Kita Belum “Jadi” ?
Penulis : Sulastomo
sumber : Kompas
Tanggal Terbit : 4 Agustus 2007

Ringkasan Isi Kliping :

kliping artikel ini memaparkan tentang dua prasyarat demokrasi bisa tegak, yaitu ; kesetaraan dan kebebasan dalam memilih. hanya demokrasi yang memenuhi dua persyaratan itu yang akan menghasilkan demokrasi yang sehat, yaitu “penyelenggaraan pemerintahan oleh rakyat, dari rakyat untuk rakyat. adanya “kesetaraan” ditandai dengan kemampuan rakyat untuk memilih, menilai, wakil-wakilnya, sehingga akan terpilih wakil rakyat yang aspiratif dan terbaik.

kemudian dalam artikel ini dijelaskan bahwa dalam pemilu sering ditemui kesenjangan antara rakyat dan wakil-wakilnya. bila dilihat dari prinsip demokrasi, ada beberapa hal yang menyebabkan munculnya kesenjangan tersebut, yaitu : sistem pemilu proporsional dan tingkat pendidikan dan sosial pemilih yang masih amat lebar.







Jenis Kliping : Artikel Sosial Politik
Judul : Empati-Simpati Demokrasi
Penulis : Aloys Budi Purnomo
Sumber : Kompas
Tanggal Terbit : 2 Juli 2007

Ringkasan Isi Kliping :

kliping artikel ini memaparkan tentang keterkaitan antara rakyat (demos) dan penguasa yang memerintah (kratein) yang dalam demokrasi membutuhkan empati dan simpati. ketika sebagai presiden—nota bene berkuasa sebagai eksekutif pemerintahan, mau mendatangi rakyat yang menderita akibat bencana dan menunjukkan empati dan simpati, sebetulnya selangkah lagi sby dapat menampilkan jiwa profetik dalam demokrasi.

kemudian dalam artikel ini dituliskan bahwa demokrasi yang dilandasi empati dan simpati serta berakar dari hati, akan mengubah kekuatan menjadi kebebasan. demokrasi yang dilandasi hati mampu mentransformasikan a fear society menjadi a free society. ketika rakyat yang tertindas dan menderita masih dibayang-bayangi rasa takut mengungkapkan perasaannya disanalah demokrasi macet.







Jenis Kliping : Artikel Sosial Politik
Judul Kliping : Hantu-Hantu Demokrasi
Penulis : Yasraf Amir Piliang
Sumber : Kompas
Tanggal Terbit : 25 Juli 2007

Ringkasan Isi Kliping :

Didalam artikel ini memaparkan tentang kondisi demokrasi yang kian keropos dan wajah demokrasi yang tampil kian “palsu”. dipaparkan pula bahwa ada “hantu-hantu demokrasi” berupa “jejaring kekuasaan” extra-nation stateyang memacetkan demokrasi. “kuasa rakyat” sebagai pilar demokrasi kini diambil alih “kuasa jaringan” sehingga kekuasaan tertinggi yang secara de jure ada di tangan rakyat, kini secara de facto beralih pada kekuasaan jariingan, dengan medan “kedaulatan” sendiri yang menjadi parasit di dalam sistem demokrasi.

Kemudian didalam artikel ini dituliskan proses demokrasi yang berlangsung di atas tubuh bangsa ini kerap dibayangi “hantu-hantu demokrasi” berupa ; pertama, “hantu totalitarianme” dalam wujud baru seperti fasis-fasis kecil dalam otonomi daerah, fasisme massa, dan fasisme media. kedua, hantu fundamentalisme. ketiga hantu anarkisme berupa spirit “pembangkangan sipil”. keempat, hantu informasionisme. dihuni “hantu-hantu” masa depan demokrasi menjadi semacam “demokrasi bayang-bayang” di dalamnya geopolitik diambil alih “netopolitik”. komunikasi politik digantikan simulasi politik, rakyat menjadi komunitas virtual, fundamentalisme menggerogoti demokrasi, dan demos menjelma menjadi nettos. demokrasi hanya tampak pada citra permukaan, sementara dalam tubuh demokrasi hidup spirit-spirit anti-demokrasi.




Jenis Kliping : Artikel Sosial Politik
Judul : Reradikalisasi Demokrasi
Penulis : Donny Gahral Adian
Sumber : Kompas
Tanggal Terbit : Rabu, 4 Mei 2011

Ringkasan Isi Artikel :

artikel ini memaparkan tentang kegamangan pemerintah dalam menghadapi radikalisme, suatu yang umum terjadi di jalur demokrasi liberal, perlunya demokrasi direradikalisasi dengan menggaris tebal syarat koeksistensi untuk memisahkan secara tegas antara demos dan non-demos. demokrasi tidak serba mengakomodasi.

kemudian dalam artikel ini dipaparkan juga batas toleransi dari demokrasi. karena demokrasi bersandar pada prinsip toleransi. intoleransi hanya akan merusak koeksistensi politik yang menopang masyarakat demokratis. toleransi tidak tanpa batas. toleransi hanya diberikan pada keyakinan toleran dan tidak pada yang intoleran. ini adalah pantulan ajaran keadilan distributif lama : perlakuan yang sama pada yang sama, perlakuan yang tak sama pada yang tak sama.

didalam artikel ini juga dituliskan bahwa politik “intoleransi terhadap toleransi” bukan sekedar rangkaian petuah atau imbauan. politik toleransi bersumbu pada pemisahan tegas antara demos dan non-demos.




Jenis Kliping : Artikel Kliping Sosial Politik
Judul : Defisit Demokrasi
Penulis : Burhanuddin Muhtadi
Sumber : Kompas
Tanggal Terbit : 12 Mei 2011

Ringkasan Isi Kliping :

kliping artikel ini memaparkan tentang indeks demokrasi indonesia ditingkat global berdasarkan hasil riset economist intelligence unit (eiu) tahun 2010 yang menempatkan indonesia pada posisi 60 dari 167 negara yang disurvei. dipaparkan dalam artikel ini ada 60 indikator yang digunakan eiu, dikelompokkan dalam lima topik : proses pemilu dan pluralisme, kinerja pemerintah, partisipasi politik, budaya politik dan kebebasan sipil. indeks demokrasi yang rendah, menunjukkan konsolidasi demokrasi yang kita impikan sejak jatuhnya soeharto masih menemui jalan terjal dan berliku. dalam leksikon ilmu politik, konsolidasi demokrasi terjadi jika “mendapatkan legitimasi yang luas dan kuat dari warga sehingga kecil kemungkinannya ambruk.











Jenis Kliping : Artikel Sosial Politik
Judul Kliping : Pemimpin Panutan Atau Pemimpin Demokratis
Penulis : Ignas Kleden
Sumber : Kompas
Tanggal Terbit : 6 Juni 2007

Ringkasan Isi Kliping :

artikel ini memaparkan tentang masih adanya harapan akan pemimpin panutan diitengah retorika politik saat ini. artikel ini juga memaparkan tentang kita yang tak menyadari sering memperlakukan seseorang sebagai pemimpin panutan dan dijelaskan pula muasal paham tentang pemimpin panutan yang berasal dari masa aristokrasi, yaitu ketika hubungan patron klien merupakan pola utama yang mengatur hubungan sosial. pada masa ini dipercaya bahwa status sosial yang lebih tinggi membawa serta kewajiban yang lebih banyak dalam memberikan teladan hidup.

kemudian dituliskan didalam artikel ini bahwa paham tersebut kemudian secara radikal diubah didalam sistem demokrasi yang bertolak dari ide utama tentang persamaan setiap orang. aspek persamaan yang sering diitekankan dalam diskusi politik adalah persamaan didalam hukum meski dalam status sosial berbeda. kemudian dijelaskan dalam artikel ini bahwa secara implisit, demokrasi mengandaikan adanya semacam persamaan dalam moralitas di antara semua orang tetapi dalam formula negatif.






Jenis Kliping : Artikel Kliping Sosial Budaya
Judul : Menuju Pendidikan Demokratis Humanistik
Penulis : Y Priyono Pasti
Sumber : Kompas
Tanggal Terbit : 23 Juli 2005

Ringkasan Isi Kliping :

Artikel ini memaparkan tentang pendidikan di indonesia yang dinilai kurang demokratis. realitas proses pembelajaran yang terjadi disekolah-sekolah selama ini sama sekali tidak memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis. saat ini model pendidikan yang diibutuhkan adalah model pendidikan yang demokratis, partisipatif, dan humanis : adanya suasana saling menghargai, adanya kebebasan berpendapat/berbicara, kebebasan mengungkapkan gagasan, adanya keterlibatan peserta didik dalam berbagai aktivitas disekolah, dan kemampuan hidup bersama dengan teman yang mempunyai pandangan berbeda.

Kemudian dituliskan dalam artikel ini bahwa paradigma pembelajaran dan pendidikan seyogyanya merupakan sebuah paradigma pembelajaran yang sedari tingkat filosofis, strategi, pendekatan proses dan teknologi pembelajarannya menuju ke arah pembebasan anak didik dengan segala eksistensinya. dituliskan juga dalam artikel ini perihal keharusan mengupayakan pendidikan yang demokratis yang dimulai dari sekolah. pendidikan demokratis bukan hanya untuk menyiapkan siswa bagi kehidupan mereka nanti di masyarakat, tetapi sekolah sendiri juga harus menjadi masyarakat mini, dimana praktik demokrasi yang ada dalam masyarakat perlu diadakan secara nyata disekolah. dengan demikian, anak dibiasakan dengan karateristik kehidupan yang demokratis.


Jenis Kliping : Artikel Sosial Politik
Judul : Demokrasi Dan Oligarki
Penulis : Juwono Sudarsono
Sumber : Kompas
Tanggal Terbit : Sabtu, 2 Juli 2011

Ringkasan Isi Artikel :

Artikel ini memaparkan tentang “isi” buku Oligarchy-nya Jeffry Winters yang membahas tentang perdebatan abadi antara “demokrasi” dan “oligarki”, tentang pembagian oligarki ke dalam berbagai jenis atau “rumpun” ; oligarki militer, oligarki pemerintahan, oligarki kesultanan, dan oligarki sipil.

Kemudian dalam artikel ini juga dipaparkan perihal pengamatan jeffry winters bahwa di negara-negara demokrasi asia tenggara seperti indonesia dan filipina, oligarki kesultanan berubah menjadi “demokrasi kriminal”.